Jumat, 09 Agustus 2013

Karya Ilmiah Meningkatnya Pemakaian Behel di kalangan remaja




KATA PENGANTAR
     Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘’Meningkatnya Pemakaian Behel di kalangan remaja . Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi
                                                                                                                  
                                                                                                                 Terimakasih 
                                                                                                                  Tim Penulis








DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar...............................................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................................................2
BAB 1.a. Latar Belakang................................................................................................................3               b. Masalah Penelitian..........................................................................................................4
                  c. Tujuan Penelitian.............................................................................................................4
       BAB 2. Landasan Teori....................................................................................................................4
       BAB 3. Pembahasan........................................................................................................................5
a.       Tips perawatan behel.....................................................................................................5
b.      Gaya Hidup......................................................................................................................7
c.       Citra diri / Citra tubuh.....................................................................................................7
d.      Efek samping yang berbahaya akibat salah pemasangan kawat gigi.......................8
      BAB 4. Penutup.................................................................................................................................8
a.       Kesimpulan......................................................................................................................8
b.      Saran................................................................................................................................9
      BAB 5. Daftar Pustaka....................................................................................................................10









BAB I
a.  Latar belakang
Banyak dari pengguna behel adalah remaja. Hal ini disebabkan karena penggunaan behel hanya dapat dilakukan pada saat seseorang masih dalam proses pertumbuhan. Tetapi dalam keseharian, ditemukan tidak sedikit dari pengguna telah berumur atau tidak lagi berada pada masa pertumbuhan. Tentu saja mereka memiliki alasan tersendiri mengenai penggunaannya. Tingginya tingkat penggunaan behel boleh jadi disebabkan kemudahan mendapat; memasang dan perawatan. Melalui akses internet, seseorang kini telah mudah mendapatkan behel dengan berbagai macam warna dan bentuk bantalan, disamping bahan tersebut telah dijual secara bebas pada apotik bahkan pada toko umum. Tidak hanya itu, trend behel dapat dilihat pada anak sekolah; tingkat kanak-kanak dan Sekolah Dasar, yang seakan-akan menjadikan kawat gigi layaknya mainan.
Secara medis, behel tergolong dalam kosmetik kesehatan yang tidak difungsikan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit. Meski demikian behel tetap masuk dalam kategori kesehatan dengan fungsi pencegahan atas “ketidak-normalan” susunan geligi, seperti; ginsul atau tonggos (boneng). Pengaturan dilakukan dengan mengikat gigi agar kembali tersusun rapih, untuk menghindari atau mengurangi kesan “wajah jelek” dan menambah kenyamanan atau kecantikan wajah”. Dengan kata lain, penggunaan behel berimplikasi pada penampilan. Lebih jauh, seperti halnya teknologi kosmetik kesehatan lainnya; operasi plastik di wajah, pemasangan silikon pada payudara, dan lainnya, behel bisa saja berhubungan dengan tingkatan status sosial seseorang.




b.   Masalah Penelitian
Penggunaan behel di kalangan remaja tampaknya tidak hanya berorientasi pada perbaikan gigi, tetapi juga berorientasi bagi gaya hidup. Atas fakta itu maka penelitian ini difokuskan pada alasan-alasan yang melatarbelakangi remaja menggunakan behel.
Fokus penelitian Citra diri remaja pengguna behel tersebut dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan remaja tentang fungsi behel?
2. Sumber pengetahuan remaja tentang behel?
3. Bagaimana  citra diri remaja pengguna Behel.

c.   Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a.       Menggambarkan mengenai pengetahuan remaja tentang fungsi behel
b.      Menggambarkan proses dan mekanisme pembentukan pengetahuan remaja tentang behel
c.       Menjelaskan mengenai Citra diri remaja pengguna behel
BAB II
Landasan Teori
Mengutip Asosiasi America Ortodontis[1] memaparkan sejarah singkat behel atau kawat gigi bahwa; behel telah ditemukan sejak zaman mumi purba, yang dilanjutkan pada sekitar tahun 400-500 SM dimana Hippocrates dan Aristoteles telah memikirkan cara-cara untuk meluruskan gigi atau memperbaiki susunan geligi, Demikian pula telah ditemukan bukti bahwa pada zaman Golden Age, orang Roma telah menguburkan mayat dengan peralatan agar gigi yang digunakan pada waktu hidup tidak copot.
Penjelasan diatas menunjukan bahwa behel telah dikenal sejak lama. Hanya saja terdapat  perbedaan antara behel dimasa itu dan di masa kini. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang digunakan dalam pembuatan kawat gigi yang menggunakan bahan-bahan tidak berbahaya dan steril, proses pemasangan yang lebih akurat dengan berdasar pada kajian ilmiah, hingga perawatan yang lebih mutakhir.
Dengan dukungan sistem informasi yang juga semakin pesat, pengetahuan masyarakat tentang fungsi behel pun berubah, tetapi tidak berarti meninggalkan fungsi lamanya, yang sebagaimana penjelasan di atas digunakan dalam konteks kesehatan. Perubahan yang dimaksud dalam kondisi kekinian adalah trend atau style, atau sebatas gaya hidup semata. Meski demikian, tidak dapat difahami jika perubahan fungsi dari kesehatan menuju fungsi style tersebut bertujuan agar penampilan menjadi lebih menarik sebab, keduanya tentu mengarah pada penampilan.
Bab III
Pembahasan
Behel adalah alat perapian gigi. Behel sudah tersedia beraneka ragam jenisnya, mulai dari yang transparan, kawat cekat, dan kawat permanen. Sebenarnya penggunaan behel adalah untuk itu namun bagi beberapa orang yang memiliki uang behel digunakan sebagai fashion untuk mempercantik diri.
Tips Perawatan gigi berbehel
Banyak yang bilang Pasang behel bisa bikin kurus, males makan, sering sariawan. Sebenarnya penderitaanya cuma 2 minggu pertama kok krn mulut ga terbiasa dengan benda asing di gigi kita, jadi bisa timbul sariawan. Tapi bisa disiasati dengan wax ortho (berupa lilin untuk menutupi bagian yang tajam). Saat sariawan juga harus siap obat sariawan seperti albothyl atau kenalog dipakai malam hari. Tapi saat ini sudah ada kok tekhnologi merapikan gigi terbaru yang tidak bikin sariawan, seperti pake behel biasa yaitu Invisalign.


Cara kerja behel yakni mengatur, mendorong, dan menahan pergerakan gigi, agar dapat memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, dan senyum. Adapun jenis-jenis behel atau kawat gigi yakni[2];
1)       Kawat gigi dari logam. Terbuat dari baja tahan karat (stainless steel), ini adalah jenis tertua yang telah digunakan selama puluhan tahun dan paling murah. Kawat logam dapat meninggalkan noda di permukaan gigi sehingga banyak dihindari orang.
2)       Kawat gigi keramik atau plastik transparan. Jenis ini tidak begitu terlihat dan tampak lebih alami daripada kawat logam karena membaur dengan gigi. Kawat keramik tidak meninggalkan noda dan sama kuatnya dengan logam, namun membutuhkan waktu perawatan yang lebih lama dan lebih mahal. Pada beberapa kasus, kawat keramik atau plastik menjadi kotor dan berubah warna di akhir perawatan.
3)       Kawat gigi emas. Sama seperti kawat gigi logam tradisional, tapi terbuat dari baja berlapis emas. Tidak ada kelebihan jenis kawat emas ini dibandingkan baja, kecuali terlihat lebih “wah” secara kosmetik.
4)       Kawat gigi lingual. Kawat gigi ini ditempatkan di bagian dalam gigi sehingga tidak terlihat dari luar. Kelemahan terbesar kawat gigi lingual adalah tidak nyaman dan dapat mengakibatkan luka di gusi dan lidah Anda. Anda mungkin juga akan kesulitan berbicara pada awalnya.
Berdasar penjelasan singkat diatas dapat disimpulkan bahwa masing-masing jenis kawat gigi memiliki fungsi khusus yakni diluar fungsi umum yaitu; merapikan susunan geligi.
a.    Gaya Hidup
Gaya hidup adalah;
“Sebuah mode kehidupan yang mengidentifikasikan tentang bagaimana seseorang menghabiskan waktunya (aktifitas), apa yang menurut mereka penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka fikir tentang dirinya dan dunia sekitarnya (pendapat)”[3].
b.   Citra Diri/Citra Tubuh
Citra diri (self image) merupakan “kesadaran identitas diri sebagai produk dari cara orang lain berfikir tentang kita”[4], yang memiliki kesamaan arti dengan konsep citra tubuh; “merupakan gambaran dan evaluasi mengenai penampilan seseorang”[5] atau “keyakinan
seseorang akan penampilan mereka dihadapan orang lain”[6]. Konsep ini berada dalam konsep besar, yaitu; konsep diri, yang memiliki arti; “persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun moral[7].
Dari penjelasan kedua konsep tersebut maka citra diri dan citra tubuh memiliki kesamaan, yakni menekankan pada kepercayaan diri seseorang sebagai hasil dari pandangan atau persepsi seseorang terhadap dirinya. Gambar tentang konsep ini dapat kita lihat pada dunia artis, dimana seringkali mereka menggunakan benda-benda, baik mengacu pada kosmetik kesehatan maupun hanya sekedar aksesoris, yang kemudian ditiru oleh para penggema rnya karena menurut fans si artis terlihat cantik, dan sebaliknya artis merasa lebih percaya diri sebagai akibat dari peniruan penggemarnya).
Nah, untuk lebih jauhnya kenali beberapa efek samping yangberbahaya akibat pemasangan kawat gigi, 
Efek samping yang berbahaya akibat salahe pemasangan kawat gigi
1. Membuat gigi anda Bertambah rusak

Mengapa?Karena kita tidak tahu ke higienisan tangan si pemasang behel,rata-rata mereka memasang behel secara asal-asalan yang penting terlihat rapi di gigi si pemakai behel.Pembuatan karet behel pun tidak di lakukan secara steril.Bayangkan saja,jika anda memakai nya dan gigi anda rusak maka biaya yang anda keluarkan untuk memperbaiki gigi yang rusak tersebut bisa berkali-kali lipat dari biaya pemasangan behel pada orang yang bukan Dokter Gigi.

2. Alergi
Kawat gigi logam mengandung berbagai logam, termasuknikel, tembaga dan kromium. Sekitar 30% pasienortodontik dari semua pasien ortodontik lainnya memilikialergi terhadap logam ini yang dapat menyebabkan rasasakit dan telinga tersumbat.

3. Karang gigi
Karena area di bawah dan di sekitar kurung logam dan kawatyang sulit untuk dibersihkan, sisa-sisa makanan bisaterjebak di daerah-daerah yang sulit dijangkau sikat gigi,yang mengarah ke penumpukan plek.

BAB IV
       PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dari penelitian ini dapat di tarik kesimpulan :
1.       Pengetahuan Remaja tentang Fungsi Behel
·         Fungsi kesehatan; behel cekat yang di lekatkan untuk waktu tertentu, dan di lepaskan pada masanya di kategorikan dalam fungsi kesehatan.
·         Fungsi asesoris    ; behel dapat di gunakan dan di lepaskan kapan di kehendaki, di kategorikan sebagai behel lepasan yang lebih pada fungsi asesoris.
·         Fungsi sosial ekonomi; pengguna behel adalah mereka yang memiliki status ekonomi menengah ke atas, dengan tingkat interaksi antar sesama dan penerimaan informasi sangat tinggi.

2.       Pembentukan pengetahuan remaja tentang Behel
·         Pergaulan; Penyebaran informasi terjadi dari interaksi antar sesama di berbagai kesempatan, dari hasil wawancara pada bab pembahasan, menunjukan bahwa para remaja yang berprofesi sebagai mahasiswa dan mahasiswi, mengetahui informasi tentang behel dari interaksi antar sesama mereka, sebagian dari mereka memutuskan untuk menggunakan behel setelah mendapat informasi atau tambahan pengetahuan dari fihak keluarga.
3.       Media; Penyebaran informasi yang pesat dapat dikatakan sebagai penyebab tingginya penggunaan behel.
4.       Citra Diri Remaja pengguna behel
·         Behel memang sangat berkaitan dengan penampilan seseorang. Terlebih jika pengguna behel tersebut menggunakan behel atau kawat gigi dengan bentuk dan warna yang sedang nge-trend saat itu, dan akan lebih menambah percaya diri bagi pengguna behel.
B.   Saran
1.       Keputusan untuk menggunakan behel sepatutnya memiliki didukung alasan yang tepat. Masa pertumbuhan adalah masa yang tepat bagi seseorang untuk menggunakan behel, yang mana jika orang tersebut memang memiliki susunan geligi yang tidak normal dalam pengertian kedokteran atau kesehatan, maka wajar untuk menggunakan. Sebaliknya jika hanya untuk style, sebenarnya tidak diperlukan sebab behel cekat telah memiliki fungsi ganda yakni untuk menambah ketertarikan atau mengarah pada penampilan.
2.       Perlu menjadi perhatian pemerintah dan keluarga bahwa behel di jual luas dengan harga murah tentu saja behel ini adalah behel mainan yang di jual oleh penjual maenan keliling dan pasar. Bahaya dari penggunaan behel mainan ini adalah bahan yang tidak steril yang dapat gusi luka dan menimbulkan infeksi. Perlu pengawasan orang tua yang ketat kepada anaknya, dan juga remaja kepada adik-adiknya. Penampilan bukanlah suatu yang mendapatkan pendapatan.
3.       Hal lain yang perlu mendapat perhatian pemerintah khususnya Dinas Kesehatan adalah tempat-tempat pemasangan behel atau kawat gigi, yang tidak didukung oleh ahli atau spesialis gigi (orthodontist). Pemasangan yang dilakukan oleh bukan ahlinya tentu sangat riskan. Disamping itu, perhatian juga diarahkan pada pemasok bahan kawat gigi yang harus memiliki izin dari dinas terkait.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

·         Sejarah behel dan perkembangannya. Dikutip dari
·         Pip Jones. 2010:143. Pengantar Teori-teori Sosial; Dari Teori Fungsionalisme Hingga Post-Modernisme. Cetakan Kedua. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.
·          Papalia, Olds, dan Feldman. 2008:27. Psikologi Perkembangan. Diterjemahkan dari judul asli; Human Development. Edisi Kesembilan. Penerbit Kencana. Jakarta.
·         Dacey dan Kenny dalam Kinanti Indika. 2009:15. Gambaran Citra Tubuh Pada Remaja Yang Obesitas